ETIKA BISNIS DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


ETIKA BISNIS DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA











Nama               : I Gede Raka Wibawa Putra

NPM               : 13215187

Kelas               : 3EA35

Jurusan            : Manajemen

Dosen              : Ady Daryanto, SP MSi



FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

KARAWACI

2018



1.    TEORI ETIKA BISNIS DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA



       1.1 Pengertian Etika Bisnis

Menurut Hill dan Jones Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar. Di mana hal tersebut dapat memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.



      1.2 Tujuan Etika Bisnis

Tujuan etika bisnis bagi pengusaha adalah untuk mendorong kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan bagi para pengusaha atau pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business. Di mana, hal itu dapat merugikan banyak pihak yang terkait. Dengan etika bisnis, para pelaku bisnis memiliki aturan yang dapat mengarahkan mereka dalam mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik, sehingga dapat diikuti oleh semua orang yang memercayai bahwa bisnis tersebut memiliki etika yang baik. Memiliki etika bisnis juga dapat menghindari citra buruk seperti penipuan, serta cara kotor dan licik. Bisnis yang memiliki etika baik biasanya tidak akan pernah merugikan bisnis lain, tidak melanggar aturan hukum yang berlaku, tidak membuat suasana yang tidak kondusif pada saingan bisnisnya, dan memiliki izin usaha yang sah.

       

       1.3 Contoh Etika Bisnis

              1. Menyebutkan Nama

Pengusaha yang mengerti etika bisnis, biasanya akan menyebutkan nama secara lengkap ketika bertemu dengan orang baru. Hal ini penting dilakukan untuk menunjukkan bahwa Anda memiliki etika yang baik. Namun, jika nama Anda terlalu panjang untuk diucapkan, Anda dapat menyingkatnya sedikit.

              2. Berdiri Saat Berkenalan

Selain menunjukkan kesopanan, berdiri saat memperkenalkan diri juga mempertegas kehadiran Anda. Namun, jika kondisinya tidak memungkinkan untuk berdiri, Anda dapat sedikit membungkuk. Dengan begitu, rekan bisnis akan melihat bahwa Anda adalah orang memiliki nilai positif dan memiliki citra baik.

              3. Ucapkan Terima Kasih

Ketika Anda menghadiri suatu acara bisnis jangan pernah lupa untuk mengucapkan terima kasih, misalnya “terima kasih sudah datang”. Namun, jangan pernah ucapkan kata tersebut secara berlebihan. Dengan mengucapkan terima kasih secara berlebih, rekan kerja akan memandang bahwa Anda sangat membutuhkan bantuan dari mereka. Dan setelah pertemuan selesai, ada baiknya untuk mengirimkan pesan dan mengucapkan terima kasih melalui email.

              4. Bayar Tagihan Ketika Mengundang

Terkadang pertemuan bisnis dilakukan di luar kantor, misalnya di sebuah kafe, restoran, dan lain sebagainya. Sebagai tuan rumah yang mengundang pertemuan, ada baiknya membayar tagihan tersebut. Jika rekan bisnis menolak karena alasan dia laki-laki dan Anda perempuan, Anda tetap harus membayarnya dan katakan bahwa perusahaan akan menggantinya.



1.4 Pasar persaingan sempurna

1.4.1 Pengertian pasar persaingan sempurna

Menurut Adiwarman A. Karim, pengertian pasar persaingan sempurna adalah sebuah pasar dimana penjual tidak dapat menentukan harga dan hanya bisa menjual dengan harga yang berlaku di pasar. Pasar persaingan sempurna dalam kondisi yang paling ekstrim ketika penjual sama sekali tidak bisa menentukan harga.

Pasar bebas persaingan sempurna adalah dimana tidak ada pembeli atau penjual yang memiliki kekuatan cukup signifikan untuk mampu mempengaruhi harga barang-barang yang diperlukan.



1.4.2  Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna:

1.      Jumlah Pembeli & penjual relative banyak

2.      Pembeli & penjual bebas keluar masuk pasar

3.      Setiap pembeli & penjual mengetahui kegiatan pembeli & penjual lainnya

4.      Barang yang dijual bertipikal sama

5.      Akibat dari jual beli ditanggung masing - masing pihak

6.      Semua pembeli & penjual adalah pemaksimal utilitas

7.     Tidak ada pihak luar yang mengatur harga, kualitas, dan kuantitas barang yang dijual



Pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Pada pasar persaingan sempurna terdapat persaingan yang ketat karena setiap penjual dalam satu wilayah menjual barang dagangannya yang sifatnya homogen. Harga pada pasar persaingan sempurna relatif sama dengan para pesaing usaha lainnya. Konsumen tentu akan memilih produsen yang dinilai mampu memberikan kepuasan. Adapun hal yang menjadi faktor kepuasan itu adalah tingkat pelayanan dan fasilitas-fasilitas penunjang.



1.4.3 Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :

1.      Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

2.      Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata

3.      Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain

4.      Jumlah penjual dan pembeli banyak

5.      Posisi tawar konsumen kuat               

6.      Penjual bersifat pengambil harga

 7.      Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran

1.4.4 Ciri-ciri pasar persaingan sempurna

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna yang bisa kita temukan diantaranya:



1. Terdiri dari Banyak Penjual dan Pembeli

Dengan sifat pasar ini, maka penjual dan pembeli tidak bisa mempengaruhi kondisi pasar secara keseluruhan. Interaksi antara penjual dan pembeli dianggap sebagai pengikut harga (price taker) yang menyebabkan harga di pasar ini bersifat datum (harganya tetap berapapun jumlah barang yang dijual) karena mekanisme pasar yang menentukan harganya melalui interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran di masyarakat. Persaingan dalam Pasar Persaingan Sempurna hanya bergantung pada minat konsumen saja. Perusahaan yang tidak mampu bertahan akan mudah mengalami kerugian karena sedikitnya produktivitas.



2. Barang yang Dijual Sifatnya Homogen

Dalam Pasar Persaingan Sempurna berlaku aturan untuk menjual produk yang sama atau identik, sehingga pembeli akan merasa sulit untuk membedakannya. Penjual produk berasal dari berbagai perusahaan yang umumnya berjumlah banyak sehingga setiap perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap harga produk atau pengaruhnya sangat kecil. Barang yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan dapat menjadi pengganti yang sempurna terhadap barang yang diproduksi oleh perusahaan lain dalam semua aspek, sehingga barang yang dihasilkan identik atau tidak bisa dibedakan. Dengan kata lain meskipun Anda membeli barang di satu perusahaan, kemungkinan besar kualitas dan kuantitasnya akan sama persis dengan perusahaan lain.



3. Kebebasan Dalam Membuka dan Menutup Perusahaan (Free Entry and Free Exit)

Pada Pasar Persaingan Sempurna umumnya tidak ada kesulitan bagi perusahaan yang tergabung di dalamnya untuk keluar dan masuk. Artinya, suatu perusahaan tidak akan mengalami masalah jika ingin memulai bisnis baru yang dianggap menguntungkan, dan menutup usahanya yang dianggap rugi. Berbeda dengan pasar lain yang memiliki keterikatan dalam membuka dan menutup pasar karena adanya surat perjanjian.

Keluar masuk dalam hal ini terdapat dua kriteria, yang pertama perusahaan bisa saja keluar dengan mudah ketika mengalami kerugian saat produk yang dijual tidak mampu bersaing dengan pasar atau tidak bisa lagi memenuhi kriteria pasar.

Kedua, perusahaan bisa saja terus bertahan di pasar karena merasa mampu menjadi perusahaan yang menyediakan produk dengan kualitas tinggi namun dengan harga sesuai pasar, karena perusahaan seperti inilah yang biasanya banyak diminati oleh pembeli.



4. Penjual dan Pembeli Memiliki Pengetahuan yang Sama Tentang Pasar

Baik penjual maupun pembeli memiliki pengetahuan yang sama dan jelas terkait keadaan yang terjadi dalam pasar. Segala kejadian dan perubahan informasi dalam pasar yang bisa terjadi sewaktu-waku wajib diketahui oleh kedua belah pihak karena memiliki porsi yang sama dalam pasar terutama untuk harga produk dan kualitas produk.Dengan adanya informasi yang jelas akan meningkatkan seluruh transaksi dalam pasar tanpa adanya unsur penipuan, sehingga mengakibatkan kondisi:

            ·    Penggunaan semua sumber daya untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal.

            ·    Semua produsen menjual barang dangan harga yang sama sesuai dengan harga pasar.

            ·    Semua konsumen membeli barang dengan harga yang sesuai dengan harga pasar

                  5. Mobilitas Sumber Ekonomi Cukup Sempurna

Pasar persaingan sempurna tidak akan mengalami masalah jika sumber daya atau faktor produksi dipindahkan ke tempat lain. Hal ini karena pada dasarnya semua tempat produksi punya kesamaan, baik dalam metode pembuatannya hingga proses penjualan kepada pembeli.

1.5  Klasifikasi Etika
Menurut buku yang berjudul “Hukum dan Etika Bisnis” karangan Dr. H. Budi  Untung, S.H., M.M, etika dapat diklasifikasikan menjadi :



1. Etika Deskriptif, Etika deskriptif yaitu etika di mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam mengejar tujuan hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola perilaku manusia sebagaimana adanya ini tercemin pada situasi dan kondisi yang telah membudaya di masyarakat secara turun- temurun



2. Etika Normatif Etika normatif yaitu sikap dan perilaku manusia atau masyarakat sesuai dengan norma dan moralitas yang ideal. Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntutan dan perkembangan dinamika serta kondisi masyarakat. Adanya tuntutan yang menjadi  acuan bagi masyarakat umum atau semua pihak dalam menjalankan kehidupannya.



3. Etika Deontologi Etika deontologi yaitu etika yang dilaksanakan dengan dorongan oleh kewajiban untuk berbuat baik terhadap orang atau pihak lain dari pelaku kehidupan. Bukan hanya dilihat dari akibat dan tujuan yang ditimbulkan oleh  sesuatu kegiatan atau aktivitas, tetapi dari  sesuatu aktivitas yang dilaksanakan  karena ingin berbuat kebaikan    terhadap masyarakat atau pihak lain.



4. Etika Teleologi  Etika Teleologi adalah etika yang diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh para pelaku kegiatan. Aktivitas akan dinilai baik jika bertujuan baik. Artinya sesuatu yang dicapai adalah sesuatu yang baik dan mempunyai akibat yang baik. Baik ditinjau dari kepentingan pihak yang terkait, maupun dilihat dari kepentingan semua pihak. Dalam etika ini dikelompollan menjadi dua macam yaitu:

A. Egoisme

Egoisme yaitu etika yang baik menurut pelaku saja, sedangkan bagi yang lain mungkin tidak baik.



B. Utilitarianisme   

Utilitarianisme adalah etika yang baik bagi semua pihak, artinya semua pihak baik yang terkait langsung maupun tidak langsung akan menerima pengaruh yang baik.



5. Etika Relatifisme Etika relatifisme adalah etika yang dipergunakan di mana mengandung perbedaan  kepentingan antara kelompok pasrial dan kelompok universal atau global. Etika ini hanya berlaku bagi kelompok passrial, misalnya etika yang sesuai dengan adat istiadat lokal, regional dan konvensi, sifat dan lain-lain. Dengan demikian tidak berlaku bagi semua pihak  atau masyarakat yang bersifat global


2.  Latar Belakang

Sebagaimana telah kita ketahui bersama Pasar, yaitu salah satu tempat di mana adanya transaksi jual beli atau penukaran secara Barter antara satu barang dengan barang yang lainnya. Kemudian seperti pendapat Pakar para ahli ilmu ekonomi salah satunya yaitu menurut Adam Smith telah menerangkan apabila setiap individu dalam masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang di inginkan mereka maka kebebasan ini akan mewujudkan efesiensi yang tinggi dalam kegiatan Ekonomi Negara dan dalam jangka panjang kebebasan tersebut akan mewujudkan pertumbuhan yang teguh dan di ungkapkan kembali oleh Adam Smith apabila pemerintah tidak secara aktif terlibat dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi maka perekonomian tersebut akan dengan sendirinya mengatur dan membuat penyesuaian di dalam berbagai aspek kegiatan Ekonomi

Maka dengan demikian Pasar yang telah hadir di kalangan manusia dari beberapa abad yang silam hingga hari ini, itu merupakan salah satu budaya atau tradisi di dalam suatu kelompok atau masyarakat pada umumnya. Pasar pun memiliki ketergantungan khusus di dalam kalangan manusia yang di sebabkan factor kebutuhan masyarakat pada umumnya. Perilaku Sosial pun sangat di perlukan pada keberlangsungan aktivitas yang ada di pasar sehingga dari situ masyarakat dapat menjalin lebih komunikatif pada pendekatan di antara Konsumen dan Produsen.

Sebagai contoh Pusat Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) Jateng mendesak pemerintah segera merealisasikan pelimpahan kewenangan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengendalikan harga empat komoditas . Beras, gula, jagung, dan kedelai. Realisasi pelimpahan itu sangat penting guna mengendalikan harga kedelai, salah satu komoditas yang saat ini memicu isu hangat, agar tidak terus melonjak tinggi. “Kabarnya saat ini, keputusannya masih menjadi evaluasi tim yang dibentuk pemerintah. Kami berharap agar secepatnya direalisasikan,” ujar Sekretaris Puskopti Jateng Rifai, Selasa (4/9).

Kasus lain juga dilakukan pada kenaikan harga daging sapi melonjak sekitar Rp 90.000,00/kg – Rp 100.000,00/kg terutama diwilayah Jakarta. Hal tersebut menyebabkan para pedagang mogok berjualan. Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Bungaran Saragih menilai fenomena kenaikan harga daging sapi yang terjadi beberapa waktu belakangan ini merupakan dampak dari terbatasnya suplai daging. 



3. Analisis Masalah

3.1 kasus – kasus dalam pelanggaran pasar persaingan sempurna

Kasus 1 : Produsen tahu tempe dan kenaikan harga kedelai

Pusat Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) Jateng mendesak pemerintah segera merealisasikan pelimpahan kewenangan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengendalikan harga empat komoditas. Beras, gula, jagung, dan kedelai. Realisasi pelimpahan itu sangat penting guna mengendalikan harga kedelai, salah satu komoditas yang saat ini memicu isu hangat, agar tidak terus melonjak tinggi. “Kabarnya saat ini, keputusannya masih menjadi evaluasi tim yang dibentuk pemerintah. Kami berharap agar secepatnya direalisasikan,” ujar Sekretaris Puskopti Jateng Rifai, Selasa (4/9). Dikatakan, prediksi Bank Investasi Goldman Sachs tanggal 10 Aguistus lalu, harga komoditas kedelai masih akan melambung tinggi. Diprediksi harga kedelai akan mencapai angka Rp 8.700 di tingkat pengecer, dan Rp 8.400 di tingkat distributor. Harga normal di kisaran Rp 5.000 – Rp 6.000.Ketua Puskopti Jateng Sutrisno Supriyantoro mengatakan, melambungnya harga kedelai akan menjadi salah satu isu penting yang akan dibahas dalam rapat kerja Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) tahun ini.

Dari contoh kasus di atas, produsen tahu tempe termasuk dalam ciri-ciri pasar persaingan sempurna yaitu terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli, bahkan penjual tergabung dalam Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), setiap perusahaan mudah keluar atau masuk pasar. Contohnya :

a.   Pedagang dapat memutuskan untuk berhenti berjualan sampai kondisi pasar benar-benar stabil.

b.      Menghasilkan barang serupa,karena tidak ada perbedaan yang terlalu nampak.

c.    Terdapat banyak perusahaan di pasar dalam hal ini produsen tahu tempe dan penjual kedelai.

d.      Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar.

             



Kasus 2 : Kenaikan  harga daging

                        Sebagaimana kita ketahui bahwa beberapa minggu terakhir,kenaikan harga daging sapi melonjak sekitar Rp 90.000,00/kg – Rp 100.000,00/kg terutama diwilayah Jakarta. Hal tersebut menyebabkan para pedagang mogok berjualan. Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Bungaran Saragih menilai fenomena kenaikan harga daging sapi yang terjadi beberapa waktu belakangan ini merupakan dampak dari terbatasnya suplai daging. Menurut Bungaran, hal ini erat kaitannya dengan pembatasan kuota impor daging sapi dan minimnya produksi dalam negeri. Sikap mogok jualan ini diakui Ketua Asosiasi Pengusaha dan Pedagang Daging Sapi Seluruh Indonesia (Apdasi) Jawa Barat, Dadang Iskandar karena harga yang sulit untuk dijangkau. Selain itu, pasokan daging sapi potong di rumah potong hewan (RPH) pun semakin menipis.

                         Maka wajar jika dibeberapa pasar tradisional, jarang ditemukan penjual daging sapi potong yang menjajakan dagangannya. Sementara itu, pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Daging Indonesia mencurigai ada yang memanfaatkan momentum dengan menaikkan harga daging sapi. Kenaikan harga daging menjelang akhir tahun ini dinilai tidak wajar karena harga di beberapa negara lain lebih murah daripada harga daging di Indonesia. Dari contoh kasus di atas, penjualan daging termasuk dalam ciri-ciri pasar persaingan sempurna yaitu terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli, bahkan penjual tergabung dalam Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), setiap perusahaan mudah keluar atau masuk pasar. Contohnya:

1.  Pedagang dapat memutuskan untuk berhenti berjualan sampai kondisi pasar benar-benar stabil.

2.   Menghasilkan barang serupa,karena tidak ada perbedaan yang terlalu nampak.

3.  Terdapat banyak perusahaan di pasar dalam hal ini peternak sapi yang menyalurkan daging sapi.

4.   Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar.

                               

Kasus 3 : Perusahaan beras

Perusahaan beras yang memproduksi beras hanyalah satu diantara sekian banyak produsen beras. Kontribusi perusahaan yang satu terhadap produksi beras secara keseluruhan hanyalah merupakan bagian kecil dari jumlah produksi yang sangat besar. Artinya berapa pun jumlah beras yang dapat diproduksi perusahaan, harga keseimbangan beras dipasar tidak akan berubah. Oleh karena itu, bila digambarkan dalam bentuk kurva akan terlihat bahwa kurva permintaan beras untuk tiap perusahaan penghasil beras berbentuk garis lurus mendatar atau garis horizontal. Sedangkan untuk industry secara keseluruhan, kurva permintaan terhadapberas tetap merupakan suatu garis miring dari kanan atas ke kiri bawah (berlereng negatif)

· Kurva (a) adalah kurva permintaan dan penawaran untuk industry beras keseluruhan. Harga keseimbangan tercipta pada perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran. Jika salah satu penjual menaikkan harga, maka tidak akan ada seorang pun yang mau membeli dari perusahaan yang tetap menggunakan harga keseimbangan.

· Kurva (b) berapapun kuantitas produksi dari seorang petani, tidak akan dapat mempengaruhi harga yang ada di pasar.

Di Jakarta Kalangan DPR, menilai para pedagang dan pengamat ekonomi mencurigai ada permainan spekulan yang mendorong kenaikan harga beras hingga 30% di tengah tren penurunan harga komoditas global dan kondisi pasokan yang relatif tidak bermasalah. Karena ulah spekulan atau “mafia” perberasan ini bertujuan agar pemerintah membuka kembali keran impor beras masuk ke neraca.

Bahkan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengancam untuk mengambil langkah tegas berupa hukuman pidana, bagi mereka yang melakukan penimbunan beras. Hal ini disampaikan oleh Gobel dalam kunjungannya ke gudang Bulog Divre Jakarta-Banten, Rabu (25/2).

“Tindakan akan kita ambil bisa berupa pidana dan izinnya dicabut, karena ini beras operasi pasar yang harganya ditentukan oleh pemerintah,” ujarnya. Dia merasa aneh, karena kondisi saat ini semua komoditas di pasar internasional turun, termasuk beras, kenapa harga beras di dalam negeri justeru naik. Dan ini sudah terjadi sejak pertengahan Januari 2015.

Karena beras merupakan bahan pokok yang punya andil paling besar terhadap pengeluaran masyarakat dibandingkan dengan komoditas lain. Selain akan berdampak signifikan terhadap inflasi, kenaikan harga beras juga akan berpotensi menggerus daya beli masyarakat.

Sebelumnya Gobel mengatakan, kenaikan harga beras disebabkan adanya pedagang beras yang bermain di balik kenaikan harga tersebut. Ada 1.800 ton beras masuk ke Pasar Cipinang, tetapi tidak melalui deliver order (DO) dari gudang Bulog.

Menurut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina, pekan ini, jika dalam audit ditemukan aksi pelanggaran penimbunan beras, maka akan diganjar sanksi mulai dari pencabutan izin, bisa hukuman kurungan penjara selama lima tahun, dan denda sebesar Rp 50 miliar.

Presiden Joko Widodo pun menegaskan bahwa Indonesia saat ini tidak kekurangan beras. Menurut dia, saat ini stok beras yang ada di Bulog mencapai 1,4 juta ton. “Saya ingin sampaikan dengan tegas bahwa stok beras kita cukup sampai masa panen nanti, yaitu 1,4 juta ton,” ujarnya kemarin.

Ketua Komisi IV DPR-RI Edhy Prabowo menilai, harga beras disinyalir sebagai permainan dari spekulan. Kelangkaan dan tingginya harga beras ditengarai ada pihak yang bermain, dalam hal ini para spekulan atau penimbun beras bukan kesalahan Bulog.

“Saya curiga ini permainan para spekulan. Tujuannya agar pemerintah terdesak dan membuka keran impor beras. Ini permainan lama,” ujarnya kepada Neraca, kemarin.

Menurut dia, semua kalangan baik pejabat hingga rakyat tidak terburu-buru memvonis Bulog tak becus mengelola beras. Pasalnya, saat ini Bulog hanya mengelola 14% saja dari seluruh perputaran beras. Selebihnya 86% beras dikuasai oleh pasar atau pihak swasta.

Edhy menambahkan pihaknya mengaku mendapat kabar dari pemerintah dalam hal ini Menteri Pertanian, bahwa dalam waktu dekat akan ada gabah panen sebanyak 1,3 juta ton di Jawa Tengah. Artinya, persediaan beras di Tanah Air sejauh ini masih dalam kondisi aman.”Daripada menyalahkan Bulog lebih baik pemerintah mengerahkan secara maksimal aparatnya untuk mencari para spekulan beras. Kalau perlu kerahkan intelijen dan cari tahu di mana beras itu berada,” ujarnya.

Dia pun mewanti-wanti kepada pemerintah agar tidak terlalu panik dan membuka kran impor beras. Pasalnya masalah ini bisa diselesaikan dengan membuka kedok spekulan beras yang memainkan harga beras.”Persoalan tingginya harga beras dapat terselesaikan bila aparat mampu mengungkap para penimbun beras dan memberikan porsi yang lebih kepada Bulog dalam mengelola beras,” tandas Edhy.

Peneliti Indef Imaduddin Abdullah menilai, adanya kenaikan harga beras hingga 30% dari semula sekitar Rp 8.000 menjadi Rp 10.500 per kg, dikarenakan ulah mafia yang bermain untuk mendorong pemerintah melakukan kebijakan impor. Dan celakanya pemerintah belum punya instrumen untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok. “Kenaikan ini jelas ulah “mafia”, pemerintah dituntut punya instrumen yang tepat untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok,” katanya.

Mengingat kenaikan harga ini dianggap tidak lazim di tengah kondisi harga komoditas dunia sedang menurun dan kondisi pasokan yang relatif tidak bermasalah. Dia melihat persaingan pasar yang tidak sehat sehat ini dipastikan ulah spekulan yang mencoba memanfaatkan momentum penghapusan kebijakan subsidi beras untuk rakyat miskin (Raskin). “Ketika semua komoditas di pasar internasional turun, termasuk beras, kenapa harga beras di dalam negeri justru naik. Dan ini sudah terjadi sejak pertengahan Januari 2015,” ujarnya.

Oleh karenanya, dirinya memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah untuk menyiapkan instrumen stabilisasi harga kebutuhan pokok, Disamping itu juga mengembalikan Perum Bulog sebagai lembaga penyangga pasokan dengan menyerap beras dari petani pada tingkat harga di bawah harga pasar.

“Instrumen stabilisasi harga kebutuhan pokok harus segera di buat, dan kembali mengaktifkan peran Bulog dengan catatan membeli beras dari petani bukan distributor. Karena jika ambil dari distributor harga akan terus dimainkan oleh “mafia” maupun spekulan,” tuturnya.

Ketua Bidang Litbang dan Program DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Ihsan Jauhari berharap agar pemerintah untuk segera mengambil langkah strategis dan konkret sebagai upaya menahan laju kenaikan harga beras serta kelangkaannya di pasaran. “Untuk itu kita meminta semua pihak yang berkepentingan khususnya pemerintah wajib bekerja maksimal dalam menanggulangi permasalahan ini,” ujarnya.

Menurut dia, permasalah ini harus diselesaikan dengan langkah menyeluruh. Artinya, Kementan, Bulog, Kemendag, Kemenhub dan Polri harus bersinergi dalam mensiasati permasalahan beras ini. Baik dalam menanggulangi situasi kelangkaan beras maupun mengatasi kenaikan harga yang kian tinggi dalam beberapa hari ini. “Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, menyangkut “isi perut” sebagian besar masyarakat Indonesia yang menjadikan beras sebagai bahan makanan pokok,” jelasnya.

Menurut dia, pemerintah jangan hanya bisa menuding spekulan sebagai pihak yang mengambil keuntungan dalam situasi ini tanpa ada langkah nyata dan tegas dalam menindak mereka. Tangkap dan beri sanksi hukum agar jera, karena kita jarang sekali melihat ada spekulan yang dihukum. “Jangan sampai ulah segelintir oknum tersebut menjadi tudingan kepada semua pedagang. Jika persoalan pada jalur distribusi maka harus ada evaluasi di bidang transportasi,” ujarnya.

Pengamat ekonomi Universitas Negeri Lampung (Unila) Bustanul Arifin mengungkapkan, penyebab harga beras di DKI Jakarta bisa melonjak hingga 30%. Setidaknya ada 4 faktor yang menyebabkan harga beras naik tak normal saat ini. Pertama, adalah keterlambatan musim panen, saat ini merupakan periode transisi antara musim paceklil dan panen raya.

Bustanul mengatakan panen baru akan terjadi pada periode Maret hingga Juni 2015. Menurut dia, stok beras Bulog sekarang cukup sehingga tidak perlu impor



3. Kesimpulan

Kesimpulan pada kasus 1: Produsen tahu tempe dan kenaikan harga kedelai

Kenaikan Dalam kasus ini pembeli sudah mengetahui terjadinya kenaikan harga kedelai melalui informasi dari media dan meningkatnya harga tahu dan tempe. Sehingga, mereka cenderung mengurangi konsumsi tahu dan tempe dan kurangnya permintaan pasar. Menyebabkan keuntungan yang diperoleh oleh penjual menjadi berkurang dan pendapatan mereka relatif sama.

Kesimpulan pada kasus 2: Kenaikan harga daging sapi

Dalam kasus ini pembeli sudah mengetahui terjadinya kenaikan harga daging sapi melalui informasi dari media. Sehingga, mereka cenderung mengurangi konsumsi daging sapi dan kurangnya permintaan pasar. Menyebabkan keuntungan yang diperoleh oleh penjual menjadi berkurang dan pendapatan mereka relatif sama

Kesimpulan pada kasus 3 : kenaikan harga beras

Di dalam pasar persaingan sempurna pada kebutuhan beras , adanya ketidakstabilan terhadap jumlah pembeli dan penjual beras sangat banyak sekali karena beras merupakan kebutuhan pokok di Indonesia. Setiap pembeli dan penjual tidak memiliki kekuatan untuk mempengauri harga.Mereka merupakan pengikut harga (price takers). Setiap pembeli dan penjual juga memiliki informasi yang lengkap dan sama tentang produk yang diperjualbelikan, dan beras merupakan produk yang homogen.



4. SARAN

Saran pada kasus 1: produsen tahu tempe dan kenaikan harga kedelai

Dalam praktik pasar persaingan sempurna, produsen harus pintar-pintar memilih letak yang strategis dan para pesaing harus bisa bersaing dengan para pesaing lainnya. Para pesaing pasar sempurna harus siap dengan adanya biaya produksi yang lebih tnggi dibndingkan dengan pasar sempurna dan konsumen juga harus bisa lebih cermat untuk memilih barang yang dibutuhkan dan diinginkan.

 Saran pada kasus 2 : kenaikan pada harga daging sapi

       Adanya penciptaan pada pada pasar  daging sapi di dalam etika bisnis  Pasar persaingan sempurna yang mencakup kekuatan-kekuatan uuntuk mendorong pembeli dan penjual munuju titik  kesetimbangan. Dalam proses ini, pasar dikatakan mampu mencapai tiga nilai moral utama.   Mendorong pembeli dan penjual mempertukarkan barang dalam cara yang adil. Memaksimalkan utilitas pembeli dan penjual dengan mendorong mereka mengalokasikan,  menggunakan, dan mendistribusikan barang-barang dengan efisiensi sempurna. Mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan suatu cara yang menghargai hak pembeli dan penjual untuk  melakukan pertukaran secara bebas.

Saran pada kasus 3 : kenaikan pada harga beras

         Didalam memenuhi kebutuhan pokok yang terutama beras produsen beras seharusnya dalam menyediakan pasokan beras mereka harus memperhatikan etika bisnis Ada dua etika yang harus di pegang oleh para pelaku pasar terutama beras agar pasar selalu tercipta dalam kondisi ideal dan fairness, yaitu:

            Adanya optimasi manfaat barang oleh pembeli dan penjual. Dapat diartikan sebagai pertemuan  antara kebutuhan pembeli dengan penawaran barang oleh penjual. Bertemunya dua hal ini, menjadikan barang yang ditransaksikan membawa manfaat, dan menghilangkan kemubadziran dan kesia-siaan.

            Pasar harus dalam kondisi ekuiblirium. Teori ekonomi mengenal ekuiblirium sebagai titik pertemuan antara demand dan supply. ekuiblirium diartikan sebagai titik pertemuan persamaan hak antara pembeli dan penjual. Hak yang seperti apa Hak pembeli untuk mendapatkan barang dan hak penjual untuk mendapatkan uang yang sepantasnya dari barang yang dijualnya. Dalam konteks hak ini, kewajiban-kewajiban masing-masing pihak harus terpenuhi terlebih dahulu, kewajiban bagi penjual untuk membuat produk yang berkualitas dan bermanfaat dan bagi pembeli untuk membayar uang yang sepantasnya sebagai pengganti harga barang yang dibelinya.





5. DAFTAR PUSTAKA









http://muhsalim95.blogspot.co.id/2014/02/pasar-persaingan-sempurna-pengantar.html










Komentar